Selasa, 30 Desember 2008

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi pada Berbagai Aspek Kehidupan di Tahun 2030

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang dapat digunakan dalam berbagai keperluan di kehidupan manusia dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya, dan menggunakan teknologi telekomunikasi agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Penggunaan berbagai macam aplikasi teknologi informasi berguna dalam memberikan informasi untuk kehidupan manusia tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.

P
ada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, terutama dalam bidang informasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal hanya lewat komputer, maka sekarang teknologi informasi juga menyangkut tentang perangkat elektronik lainnya.
Dengan perkembangan yang pesat seperti sekarang ini, bukan tidak mungkin apabila pada sekitar tahun 2030 nanti terjadi berbagai macam perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi.
Kita dapat mengambil contoh, yaitu pada bidang teknologi dan komunikasi. Kita dapat melihat pada perkembangan komputer, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya. Pada tahun 2030, ukuran komputer akan hanya dalam ukuran segenggam tangan. Tidak hanya dalam ukuran yang semakin kecil dan praktis, kapasitas memori pada komputer pun akan semakin besar. Dengan ukuran sedemikian, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya untuk melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga mampu dalam hal berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi.
Harus kita akui bahwa sebagian besar rakyat Indonesia masih berpendidikan rendah. Dalam kondisi masyarakat demikian, komunikasi verbal (suara) menjadi sangat dominan dibandingkan dengan komunikasi tertulis. Dalam hal ini, perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi, yaitu pada penggunaan internet telepon.

Pada tahun 2030 teknologi Internet telepon (VoIP) diakui dapat mereduksi tarif SLJJ & SLI menjadi 1/8 s/d 1/10 dari tarif telekomunikasi yang ada sekarang. Internet Telepon menjadi solusi alternatif yang sangat menarik bagi sebagian besar rakyat Indonesia yang tidak mampu membayar tarif SLJJ & SLI yang mahal.

Pada bidang pendidikan,
perkembangan teknologi informasi pada tahun 2030 berakibat pendidikan masa tersebut akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Pendidikan pada masa tersebut akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah, yaitu dengan berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning) dan penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat tersebut sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat didownload oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi didukung dengan metode pembayaran online.
Pada bidang pemerintahan
, perkembangan teknologi informasi pada tahun 2030 mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Manfaat lain yang dapat dirasakan dari perkembangan teknologi informasi pada bidang pemerintahan, yaitu: (1) Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. (2) Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak. (3) Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya. (4) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak computer, sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat, hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

Teknologi Informasi (TI) seperti juga teknologi lainya merupakan alat bantu manusia untuk mencapai tujuan. Manusia dengan kekuatan otaknya yang akan menentukan kesejahteraan bangsa ini, pendidikan menjadi kunci utamanya – bukan kekuasaan & kekuatan.